Pilar Penting Pendukung Prestasi Anak
Theresia Karo Karo Official Writer
Sarapan bagi anak sangat berpengaruh dalam menentukan prestasi belajar. Karena saat anak tidak sarapan, maka akan menyebabkan turunnya gairah belajar, kesulitan dalam menerima pelajaran dengan baik, lemahnya daya konsentrasi sewaktu belajar, hingga menurunkan imunitas anak. Hal ini diutarakan oleh Dokter spesialis anak, dr. Soedjatmiko, Sp.A(K)., MSi.
Dirinya beranggapan bahwa dengan membiasakan anak untuk sarapan, maka anak akan lebih mudah menyerap pelajaran dan berkonsentrasi karena tidak terganggu dengan rasa lapar. Sehingga dengan konsentrasi yang baik, anak akan lebih mudah meraih prestasi.
Selain itu, berbagai studi yang mendukung pernyataan di atas juga telah berlangsung di luar negeri. Di Inggris, serangkaian penelitian dilakukan terhadap 600 murid, menyangkut kebiasaan sarapan dan performa anak di sekolah. Hasil yang ditemukan bila dibandingkan dengan anak-anak yang tidak pernah sarapan pagi, adalah mereka lebih sulit berkonsentrasi, lambat menanggapi, dan memiliki perhatian rendah terhadap pelajaran. Selain itu, disimpulkan bahwa anak yang tidak terbiasa sarapan, lebih lamban dan cenderung lekas tersinggung.
Menurut dr. Soedjatmiko, menanamkan kebiasaan sarapan pada anak memang tidak mudah. Beberapa masalahnya antara lain:
1. Tidak tersedianya pangan untuk disantap.
2. Penampilannya tidak menarik minat anak-anak.
3. Sarapan yang di sajikan sama dari hari ke hari.
4. Waktu yang terbatas di pagi hari.
Kendala di atas lantas menyurutkan minat para orang tua untuk menanamkan kebiasaan sarapan untuk anak. Data yang dihimpun dari penelitian Naskah Akademik Pekan Sarapan Nasional 2012, ditemukan lebih dari 50% anak di kota tidak sarapan setiap harinya. Selain itu, ditemukan sebanyak 44,6% anak usia SD di Indonesia mutu gizi sarapannya masih rendah, yakni kurang dari 15% dari kebutuhannya.
Hidangan saat sarapan baiknya disediakan dalam aneka ragam bahan makanan agar asupan zat gizi bisa seimbang. Karena sarapan berperan penting sebagai salah satu pilar gizi seimbang dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif dan cerdas bagi anak.
Perut kosong memang bukan kondisi ideal untuk mendukung proses belajar. Oleh sebab itu orang tua harus mengambil bagian dalam menyediakan sarapan yang menarik dan bergizi untuk anak-anak. Dengan dukungan internet, banyak resep yang mudah untuk dipraktekkan dan menarik nafsu makan anak.
Sumber : Fimela/Parenting.co.id by tk
Halaman :
1